Kamis, 09 Agustus 2012

Kerajaan Kuno di Jawa

Akhir-akhir ini kita di hebohkan dengan berita tentang telah ditemukannya sebuah bangunan di daerah Jawa Barat, tepatnya di Gunung Padang dan Gunung Sadahurip. Konon ada yang mengatakan bangunan itu sangat mirip dengan Piramida, dan ada pula yang mengatakan bahwa itu berupa punden berundak. Yang lebih fantastis lagi, katanya usia dari bangunan itu mencapai 10.000 SM. Kalau itu benar bisa jadi itu merupakan bangunan tertua di dunia dan mungkin bisa merubah peta sejarah di seluruh dunia. Mudah-mudahan saja kebenaran berita itu segera terungkap, paling tidak meskipun itu adalah masa lalu, kita masih bisa berbangga diri karena dahulu kita adalah bangsa yang besar.

Kita sering berpikiran bahwa, apakah ada bangunan berusia sampai sejauh itu. Sejarah kita sendiri yang di ketahui adalah sampai abad ke-5, yaitu peradaban paling tua di kerajaan Kanjuruhan. Sehingga agak nyeleneh dikatakan kalau ada bangunan berusia ribuan tahun di indonesia.

Janganlah berpikiran kerdil semacam itu, kita sendiri tentu harus mengkaji lebih dalam, saya akan mengutip perkataan Sabdo Palon Noyo Genggong yang mengatakan bahwa sejak jaman dahulu kala sudah ada kerajaan besar yang berdiri di Indonesia khususnya Jawa, inilah perkataannya pada saat dioalog dengan Prabu Brawijaya V:

"Sabdapalon berkata, Quote:"Hamba ini Ratu Dang Hyang yang menjaga tanah Jawa, Siapa yang bertahta menjadi asuhan hamba. Mulai dari leluhur Paduka dahulu, Sang Wiku Manumanasa, Sakutrem dan Bambang Sakri, turun-temurun sampai sekarang. Hamba mengasuh penurun raja-raja Jawa.
Hamba jika ingin tidur sampai 200 tahun. Selama hamba tidur selalu ada peperangan saudara, yang nakal membunuh manusia bangsanya sendiri. Sampai sekarang umur hamba sudah 2000 lebih 3 tahun dalam mengasuh raja-raja Jawa.

Mengutip dari dialog tersebut, tentunya kita juga mengerti bahwa jauh sebelum hitungan Masehi, di Jawa telah berdiri kerajaan besar.  Dan oleh karena itu, kita sendirilah yang harus membuktikan bahwa bangsa Indonesia pada jaman dahulu pernah jaya, dan sekarang sedang tidur menantikan putra-putra terbaiknya
untuk membangunkan kejayaannya kembali.

bersambung....

7 komentar:

  1. Hati-hati juga jangan sampai terbuat oleh masa lalu, sehingga kehebatan bangsa kita tertinggal di masa lalu. Bapakku dulu..Kakekku dulu..leluhurku dulu..itukan dulu!!! Faktanya
    Bangsa yang besar..kenyataannya untuk asean aja kita mulai menjadi yang terkecil
    Negara Maritim...nelayan kita pakai kapal reot, ikan kita dicuri
    Negara agraris...petani miskin, produk pertanian didominasi impor
    Vital dalam jalur perdagangan Internasional...Hanya untuk eksploitasi pasar dan cuma bisa mengekspor manusia sebagai pahlawan devisa.
    Jangan sampai kita kaya iklan "Aku adalah keturunan orang terkaya sedunia yang hartanya tidak habis 7 turunan". Kenapa kamu miskin? Aku keturunan ke 8

    BalasHapus
  2. sabdo palon cuma cerita karangan koq dipercaya malah dijadikan rujukan tho mas, yang benar saja lah

    BalasHapus
  3. Sabdo Palon Naya Genggong, siapa mereka? Fiktif atau memang ada? Bambang Sakri juga toga tokoh wayang yang belum tentu benarnya. Mohon cantumkan daftar rujukan jika artikel saudara bisa dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya.

    BalasHapus
  4. Hahaha sirik si jawa.. Gak terima apa malu mas.. Mending ada bukti sama catatan tertulis, daripada mitos-mitos jawa yang di buat2.. dadi sungkan kanggo nampa padha digawe rebuttal rebuttal palsu

    BalasHapus
  5. Knp ribut sjrh Jawa. Orang skrg brfikir dg akal & buku/catatan sj ttp orang dulu selain akal & catatan atau peninggalan jg dg laku tirakat. Sabdo Palon & Noyo Genggong adlh abdi setia raja Majapahit terakhir. Sbg orang Jawa mereka brpegang pd keyakinan yg teguh gk boleh terpengaruh oleh yg lain. Makax disebut Sabdo Palon. Sabdo Palon:ucap/perkataan/omong. Palon:pikukuh;kukuh;teguh pendirian. Jd Sabdo Palon adalah orang yg kukuh memegang ucapanx gk terpengaruh orang lain. Makax mereka marah tahu raja yg dijunjungx melenceng dr naluri/peraturan leluhur Jawa shg mereka musnah/murca dg ragax.

    BalasHapus